Ega Zinnia Palar 1 Ega Zinnia Palar 2 Ega Zinnia Palar 3 Ega Zinnia Palar 4 Ega Zinnia Palar 5

Senin, 09 Desember 2013

Galeri foto








Edukasi

Tidak Ada Lagi Siswa Tinggal Kelas di SD

JAKARTA, KOMPAS.com — Ujian nasional untuk sekolah dasar, sekolah dasar luar biasa, dan madrasah ibtidaiyah mulai tahun 2014 dihapuskan. Selain itu, mulai tahun depan juga, tidak ada lagi murid sekolah dasar yang tinggal kelas.

Murid yang belum memahami atau menguasai pelajaran tetap boleh naik kelas, tetapi harus mengulang pelajaran yang belum dikuasainya. Bentuk penilaian rapor sekolah dasar juga berubah, tidak lagi berisi angka-angka, tetapi berbentuk deskripsi untuk menilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa peserta didik.

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ramon Mohandas mengatakan hal itu sebelum Rapat Koordinasi Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 dan Ujian Nasional 2014, Minggu (1/12) malam, di Jakarta. ”Penilaian di SD tidak ada angka, tetapi narasi,” katanya.

Untuk memperkenalkan sistem yang baru, kata Ramon, telah dilakukan pelatihan untuk guru pendamping yang turun ke lapangan. Mereka telah dijelaskan bentuk rapor, cara penilaian, dan pemberian angka. Pelatihan tahun depan mencakup 150.000 sekolah dasar, lebih besar dibandingkan tahun ini yang hanya mencakup 6.000 sekolah dasar.

Kepala Unit Implementasi Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tjipto Sumadi menambahkan, penilaian narasi dalam rapor harus menggunakan bahasa positif karena usia anak yang masih dalam batasan usia emas. Penilaian narasi juga harus bisa memotivasi anak untuk meningkatkan kemampuannya. ”Selama ini jika anak diberi nilai lima atau nilai merah, justru kurang baik dari sisi psikologis anak,” kata Tjipto.

Siapkan kisi-kisi

Meski ujian akhir diserahkan ke sekolah, kata Ramon, pemerintah tetap membuat kisi-kisi soal yang diserahkan ke sekolah agar ada standar kualitas soal. Kisi-kisi soal itu terdiri dari 25 persen dibuat pemerintah dan 75 persen dari satuan pendidikan yang berkoordinasi dengan kabupaten/kota serta provinsi.

”Keterlibatan pemerintah dalam membuat kisi-kisi soal jangan dianggap sebagai intervensi pemerintah. Semata-mata hanya agar ada standar kualitas soal, memudahkan sekolah sekaligus meningkatkan mutu sekolah secara bertahap,” kata Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Dadang Sudiyarto.

Kisi-kisi soal itu sesuai dengan mata pelajaran yang akan diujikan, yaitu di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah meliputi mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA. Adapun untuk sekolah dasar luar biasa (SDLB), mata pelajaran yang diujikan adalah Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Ujian sekolah untuk SD/SDLB/MI/Paket A/Ula akan diselenggarakan serentak pada 19-21 Mei.

Tahun lalu ujian nasional sekolah dasar dan sederajat diikuti 4,25 juta siswa di 148.361 sekolah.

Ujian nasional

Ujian nasional untuk SMP dan SMA sederajat masih akan tetap diselenggarakan. Sekretaris Jenderal Kemdikbud Ainun Na'im menjelaskan, ujian nasional tahun depan untuk SMA/MA/SMK sederajat, termasuk Paket C dan Paket C Kejuruan, dilaksanakan 14-16 April 2014. Sementara itu, UN susulan SMA/SMK sederajat pada 22, 23, dan 24 April 2014.

Adapun ujian nasional untuk SMP/MTs/sederajat termasuk SMPLN/Paket B/Usto (sekolah tingkat SMP nonformal di Kemenag) akan diselenggarakan pada 5-8 Mei. Sementara itu, UN susulan bagi SMP sederajat akan diselenggarakan pada 12, 13, 14, dan 16 Mei 2014. ”Nilai kelulusannya tetap minimal 5,5,” kata Ainun Na'im.

Ahli evaluasi pendidikan Elin Driana mengatakan, ujian nasional untuk semua jenjang pendidikan idealnya dihapus. Kalaupun sekarang masih diselenggarakan ujian nasional untuk SMP dan SMA sederajat, mestinya komposisi kelulusan berdasarkan rapor lebih besar daripada nilai UN. Saat ini untuk kelulusan siswa, komposisi nilai rapor 40 persen, sedangkan ujian nasional 60 persen.


Profil Saya

Nama                         : Ega Zinnia Palar
Tempat tanggal lahir    : Palembang, 26 Juli 1997
Alamat                        : Taman permata indah blok d7 no. 6 indralaya Ogan Ilir
                                     Sumatera Selatan
Sekolah                       : Sma Negeri 1 Indralaya Utara
Nama orang tua :
Ayah                           : M. Palar
Ibu                              : Herdawati
Jumlah Saudara           : 1
Nama                          : Geo Alanda Palar
Cita-cita                      : insyaallah Perawat
Hobby                         : online, main game, denger musik, nonton tv




Minggu, 08 Desember 2013

Teknologi

Sepintas memang tidak ada perbedaan dengan kebanyakan perangkat tablet yang ada saat ini, tetapi siapa sangka kehadiran tablet yang satu ini ternyata mengusung misi yang sangat mulia yang jarang ditemukan saat ini.
Tablet tersebut adalah  LeapPad Explorer yang diproduksi oleh LeapFrog Hops. Tablet ini memang dirancang untuk mensukseskan pendidikan bagi anak-anak.
Dengan panjang diagonal 5 inci, tablet tersebut memiliki layar sentuh dengan dan rasio aspek 16:9 dan resolusi 480 x 272 pixel. Dan karena hanya diperuntukkan bagi anak-anak, kabarnya tablet ini hanya didukung oleh keberadaan processor 400MHz saja.
Selain sebagai sarana penunjang pendidikan, tablet ini juga bisa dipergunakan sebagai perangkat hiburan, berkat accelerometer, built-in kamera, mikrofon dan bahkan stylus (untuk menggambar dan semacamnya). Ditambah dengan bentuknya yang kekar dan agak bulat serta perpaduan warna yang memikat tentunya sangat cocok bila dipergunakan oleh Anak-anak.
“Kami ingin LeapPad bisa menawarkan kemampuan kepada anak-anak untuk menciptakan pengalaman mereka pribadi melalui konten yang secara otomatis bisa menyesuaikan ke tingkat keterampilan mereka”, kata Craig Hendrickson, wakil presiden senior dan pimpinan produk di Leapfrog.
“Aplikasi LeapPad menginspirasi anak-anak untuk mengeksplorasi kreativitas batin mereka. Apakah itu mencoret-coret foto yang dijambil dengan kamera built-in, menciptakan sebuah cerita tentang diri mereka sendiri di Story Studio, atau membawa karakter favorit mereka agar bisa hidup dengan Animation Studio, dan pokoknya memang benar-benar diperuntukkan bagi anak-anak”.
Mengenai ketersediaannya sendiri, tablet LeapPad Explorer ini kini telah dipasarkan di luar negeri dengan bandrol per unitnya seharga 100 USD atau setara dengan 860 ribuan rupiah.



Olahraga

TEMPO.COJakarta Pasangan ganda putra Fran Kurniawan/Bona Septano berhasil membawa pulang gelar Grand Prix Vietnam Terbuka bagi tim bulutangkis Indonesia. Fran/Bona mengalahkan Lin Chia Yu/Wu Hsiao-Lin, asal Taipei di final, kemarin.

Fran/Bona yang menjadi unggulan kelima sempat kalah di set pertama dengan skor 18-21. Namun keduanya mampu membalas kekalahan dan memenangkan dua set terakhir, 21-18, 21-18.

Mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang merebut gelar. Sedangkan tunggal putri Indonesia, Hera Desi Ana Rachmawati harus memendam keinginan menyandang gelar. Ia dikalahkan pemain muda China, He Bing Jiao, 10-21, 6-21, Hera harus puas dengan titel runner-up di kejuaraan berhadiah total 50 ribu dollar AS ini.

"Saya masih belum puas dengan hasil ini. Di pertandingan tadi, saya tidak dapat mengeluarkan kemampuan saya dan lawan memang bermain bagus sekali. Serangannya sangat sulit saya atasi, tempo permainan He juga sangat cepat. Tadi He seolah bermain seperti laki-laki, dia kuat sekali," ungkap Hera soal kekalahan di final.

Hera mengakui kalau masih banyak hal yang mesti ia benahi. Salah satunya adalah kondisi fisik yang dinilai masih kurang. Selain itu, Hera juga ingin melatih lagi kualitas serangan-serangan agar lebih mematikan.

"Sebagai bahan evaluasi, saya mesti meningkatkan fisik saya, serta melatih serangan-serangan agar lebih berbahaya," kata Hera.


Senin, 02 Desember 2013

DESA SUKARARAJA KABUPATEN OGAN ILIR

Disini saya ingin menceritakan tentang desa saya, Desa saya terletak di kabupaten Ogan ilir 
yang bernama SUKARAJA disini desa ini orang cukup banyak mengenal desa ini walaupun masih ada yang belum kenal dengan desa sukaraja.
Sebagai orang sukaraja tentu banyak mengetahui tentang desa sukaraja, desa sukaraja terletak di Di kecamatan Indralaya Selatan di desa tersebut rata rumah orang tersebut terbuat dari kayu atau sering di sebut dengan rumah panggung karena di desa tersebut dekat dengan sungai. 
Terutama rumah nenek saya yang dekat dengan sungai dan apa bila musim hujan ya pasti air yang ada di sungai pasti naik ke permukaan, ya tentu menggenangi rumah di desa tersebut dan rumah nenek saya juga terkena banjir, tetapi bukan seluruh rumah terkena banjir hanya sebagaian rumah saya yg terkena air yang dekat dengan sungai. 
Sepertinya di desa ini rumah para penduduk memang sudah menjadi tradisi bentuk rumah nya panggung, memang ada sebagaian penduduk kampung itu yangbukan rumah nya panggung tetapi jarang, dan disana ada dua masjid pertama yang didesa Sukaraja Lama dan satunya


lagi terletak didesa Sukaraja Baru.
Desa ini sudah terbagi menjadi dua bagian ada Sukaraja Lama dan ada Sukara Baru, sebenarnya tidak ada perbedaan antara sukara lama dan sukaraja baru, antara desa tersebut masih tetap besatu dan masih tetap baik antara sukaraja lama dan sukaraja baru. 
Di desa sukaraja banyak sekali orang yang membuat bibit tanaman mulai dari mangga, duku, rambutan dan masih banyak lainnya, dan disana orangnya rata-rata banyak berpenghasilan dari berkebun.
Desa tersebut memang sejuk banyak pohon dan di depan rumah nenek saya banyak pohon bahkan ada kebun di belakang rumah nenek saya, dan saya suka main kekebun nenek.
Pada hari lebaran mereka saling datang ke rumah-rumah warga yang lain, mereka juga datang kerumah nenek saya, dan saya sangat bahagia ketika hari lebaran karena banyak yang berkunjung kerumah nenek. 

Itulah cerita Desa saya :)